Hallo, kali ini nsnet akan berbagi pengalaman, kali ini berhubungan
dengan alat Network wifi.
Yups.. seperti pada judul. Kali ini saya akan bahas Tp link
5210G.
5210G, angka terakhir pada huruf G menandakan 54Mbps, yups.. hanya 54Mbps .... tapi kan sudah
lebih dari cukup untuk bandwith 2 – 5 Mbps.
Bisa diliat di
bawah ini :
IEEE 802.11b
memiliki data rate sebesar 11 Mbps
IEEE 802.11g
memiliki data rate sebesar 54 Mbps
IEEE 802.11a
memiliki data rate sebesar 54 Mbps
IEEE 802.11n
besar data ratenya lebih dari 100 Mbps sampai 500 Mbps
IEEE 802.11ac
memiliki data rate yang mencapai 1300 Mbps atau 1,3 Gbps
Pengalaman pakai TP-Link 5210g "TP-OS" di 2020.
Sebelum kita berbagi pengalaman, kita liat dahulu spesifikasi yang di tawarkan :
a. Sesuai dengan IEEE 802.11b / g, kecepatan wireless hingga 54Mbps
b. perlindungan tahan cuaca untuk di luar bangunan dan ketahanan petir 4000V/15KV
c. 12dBi dual-terpolarisasi antena untuk membangun koneksi Wifi jarak jauh hingga 15km
d. Daya tinggi untuk meningkatkan jangkauan sinyal dan kecepatan link
e. Hingga 60 meter (200 feet) untuk kenyamanan penempatan dengan dilengkapi Power over Ethernet Injector
Yang berarti TP-link
5210g mempunya power besar, dan transfer 54Mbps.
Baca Juga : Pengalaman Pakai Nanostation M2 NSM2
Tapi itu yang
dituliskan di atas kertas yah alias di dus box atau di web. Beda kondisi
lapangan beda lagi.
Nsnet mendapatkan
unit tersebut dengan kondisi bekas pakai. 2 tahun mungkin, Unit tersebut Nsnet jadikan
sebagai Bridge, yang artinya kami menjadikan unit tersebut sebagai penerus atau
jembatan untuk di olah lagi oleh router atau langsung laptop. Atau kata lain,
semua settingan ada di router yang di tembakan.
Unit yang ada
sebelumnya pada bios default (tp-link), tapi memiliki kendala dan bug yang
sangat menggangu. Sering putus, koneksi tidak di stabil, ping yang bengkak, signal
wifi yang tidak ditemukan, dan lain sebagainya. Kami juga test dengan berbagai
jarak, dari 20 meter hingga 100 meter. Tetap dan sama saja. Oh iya, seperti
biasa, di AP pusat kami menggunakan NanoStation M2.
Jadi kami menginstal
Bios TP-OS basic dari AIROS ubiquity ke unit tersebut. Dan hasilnya,, yaahhh,,,
Seperti ala
kadarnya hehehehe.... signal susah di dapat, tapi jika sudah terkunci/konek. Maka
ping yang didapatkan juga “lumayan” stabil. Tapi jika lagi hujan, liat aja,
ping bengkak, koneksi yang sering putus.
Intinya, unit
tersebut tidak dapat di andalkan jika dijadikan untuk tiap hari.
Oh mungkin TP – Link
agak susah “berteman” dengan “UNBT” ? ngak juga.. kami sdh hampir 3 tahun mengkoneksikan
TP7210N dengan NanoStation M2, dan hasilnya luar biasa dijarak 150m. Lain cerita
jika sudah 1 KM yaa.... kami menyarankan memakai UBNT yang loco.
Jadi gimana ?
yaah... kami liat di marketplace online harga yang ditawarkan masih tergolong “mahal”
mengingat umurnya sudah lama. jadi gimana unit ini sekarang ? udah kami istirahatkan, siapa tau nanti bagus lagi hehehehe
Tapi perlu kami
tekankan yaa... “Beda Setingan Beda Rasa”, “Beda Lokasi beda Rasa”. Jadi ...
bacaan di atas bukan berarti menyimpulkan bahwa semua unit yang ada “seperti
itu”... okayy.
Untuk Harganya, kalian bisa Cek disini
Posting Komentar untuk "Pengalaman pakai TP-Link 5210g "TP-OS" di 2020."